Renungan Kamis, 9 Maret 2017, Hari Biasa, Pekan I Prapaskah
Bacaan Injil: Matius 7:7-12
Apakah yang membuat permohonan doa kita dijawab? Kesungguhan kita
berdoakah, atau kebaikan Allah yang ingin memberikan yang terbaik untuk
kita? Tuhan Yesus mengajar kita bahwa keduanya tidak bertentangan tetapi
saling menunjang.
Kita berdoa dengan penuh kesungguhan bukan karena
Allah perlu “dipaksa” oleh klaim-klaim kita, tetapi karena kita percaya
Allah baik adanya.
Tuhan Yesus menegaskan kesungguhan dan ketekunan berjalan seiring
dengan keyakinan bahwa doa kita disambut oleh Bapa Surgawi yang baik. Ia
melukiskan hal berdoa itu dengan tiga kata kerja: minta, cari, ketok
(ayat 7).
Melalui ketiga kata kerja itu Ia menegaskan dua hal penting tentang
doa. Pertama, posisi pendoa ada dalam posisi orang yang berkebutuhan
sedangkan Tuhan dalam posisi penjawab dan pemenuh kebutuhan. Dalam
posisi demikian, yang menentukan bukan pendoa tetapi sang Penjawab doa.
Kedua, ketiga kata kerja itu menekankan keserasian antara kegiatan
berdoa dan sikap bersungguh serta bertekun dalam doa. Kesungguhan dan
ketekunan berdoa itu lahir dari keyakinan bahwa Allah baik adanya dan
pasti akan menjawab doa-doa kita sesuai dengan sifat baik sempurna-Nya
sebagai Bapa Surgawi. Yesus mempertentangkan Bapa Surgawi dengan bapak
duniawi. Bila bapak duniawi yang jahat saja tahu memberi yang baik
kepada anak-anaknya, alangkah lebih baik lagi sikap dan tindakan Bapa
Surgawi kita (ayat 11). Keyakinan akan kebaikan Allah bukan saja
berdampak pada kehidupan doa kita, tetapi juga berdampak pada sikap
sosial kita (ayat 12). Seperti Bapa Surgawi memberikan yang terbaik
untuk kita, kita juga mau memberikan yang terbaik untuk sesama kita.
Ingat: Berdoa berarti menundukkan diri kepada kehendak Allah. Jangan
menjadikan doa alat untuk mengatur atau memaksa Tuhan. Yakinlah bahwa
Allah baik dan akan memberi yang terbaik bagi kita. Jangan berdoa
asal-asalan sebab itu berarti menyepelekan kebaikan Tuhan.
Yesus dalam Injil meneguhkan hal yang sama, “Mintalah, maka kamu akan
diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan
dibukakan bagimu.” Ini adalah kepercayaan yang perlu mendasari setiap
doa, yakni bahwa Allah itu adalah Bapa, dan Bapa itu baik.
DOA: Bapa surgawi, Engkau selalu mencurahkan berkat-berkat yang
berlimpah bagi anak-anak-Mu. Kerajaan-Mu adalah milik kami juga kalau
kami memintanya, namun hanya apabila kita mencari Engkau dengan hati
penuh iman. Terpujilah Engkau selalu, ya Allah Bapa kami. Amin. (Lucas Margono)
0 comments:
Post a Comment