Bacaan Injil : Mat 5:13-16
Saya
teringat akan 2 hal yang cukup penting dalam perjalanan hidup saya. Pertama,
ketika saya memasak bahan dasar yang biasa saya pakai sebagai bumbu adalah
garam. Garam mempunyai pengaruh besar dalam makanan yang saya masak, saking
besar pengaruhnya sampai-sampai setiap kali masak tidak jarang saya bertanya
apakah masakkan saya ini keasinan atau kurang atau pas. Kedua, saya teringat
ketika saya masih kecil saya sangat ketakutkan pada kegelapan, sehingga saya
sangat bersyukur ketika ada cahaya yang dapat menerangi tempat yang gelap.
Garam
yang pas pada makanan memberikan kelezatan pada makanan tersebut. Tetapi jika
berlebihan maka akan keasinan dan kelezatannya menghilang, namun kekurangan
garam pun dapat juga membuat makanan jadi tidak enak dan rasa kelezatannya
berkurang. Begitu juga dengan cahaya. Cahaya yang belebihan dapat merusak mata
dan kurang cahaya juga dapat merusak mata, cahaya yang pas lah yang dapat
menjaga mata tetap sehat. Maknanya adalah Tuhan meminta kita untuk menjadi
orang berlebihan dan Tuhan juga tidak ingin kita menjadi manusia yang pasif.
Tuhan ingin kita untuk sederhana, peduli terhadap orang-orang di sekitar kita
dan melayani dengan semangat dari hati demi kemulian Tuhan. Sehingga
orang-orang di sekitar kita dapat merasakan kehadiran Tuhan dalam diri kita dan
akhirnya memuji dan memuliakan Tuhan.
Oleh
karena itu hari ini garam dan terang dipakai oleh Yesus sebagai lambang tugas
perutusan kita. sebuah beberapa pertanyaan refleksi yang dapat kita ambil untuk
kehidupan berkomunitas adalah; apakah saya sudah menjadi garam dan terang dalam
komunitas saya? Apakah saya hanya sibuk dengan ego saya sehingga saya sering
jarang peduli akan orang-orang yang ada di sekitar saya?
SELAMAT HARI MINGGU DAN
SELAMAT MEREFLEKSIKAN DIRI, TUHAN MEMBERKATI.
Salam, Francis Arince
Victory
Weuhhhh mantap
ReplyDeleteterima kasih... sudah membaca
DeleteWAHHH..LUAR BIASA PATNER..SUKAAA
ReplyDeleteterima kasih sudah membaca..
Delete