Renungan Selasa, 28 Februari 2017, Hari Biasa, Pekan Biasa VIII
Bacaan Injil : Markus 10:28-31
Bila si orang kaya tidak bersedia melepas hartanya untuk mengikut
Yesus, maka para murid telah meninggalkan segala sesuatu demi Yesus.
Lalu adakah keuntungan bagi para murid yang telah melakukan semua itu?
Yesus menjelaskan bahwa segala pengorbanan bagi Tuhan akan dihargai
(ayat 30). Mereka yang harus kehilangan sesuatu karena mengikut Kristus,
akan menerima balasan berlipat kali ganda sebagai ganti dari semua
kehilangan yang diderita. Meski yang kehilangan bersifat fisik atau
materi, tetapi kita belum tentu mendapatkan ganti yang berupa demikian.
Namun yang ingin Yesus katakan adalah bahwa Tuhan tidak tutup mata
terhadap semua itu. Tuhan melihat dan memperhatikan. Dia tidak
mengabaikan orang-orang yang telah mengorbankan segala sesuatu demi
mengikut Dia. Maka meski murid-murid-Nya harus miskin, menderita,
terhina, dan dianiaya karena Dia, mereka akan ditinggikan oleh Allah.
Dan mereka yang duduk dalam posisi elite di dunia ini dan tidak pernah
menghiraukan Kristus, akan menduduki tempat terakhir nantinya. Tidak
akan ada penghormatan sedikit pun bagi mereka.
Pertanyaan para murid kadangkala menjadi pertanyaan kita juga ketika
melihat pengorbanan kita dalam pelayanan begitu besar, baik berupa
waktu, tenaga, pikiran, maupun harta. Lalu kita membandingkannya dengan
orang lain, yang kelihatannya sedikit berkorban, tetapi mendapat nama
dan penghargaan, bahkan dari apa yang kita lakukan. Mungkin terasa
menyakitkan bagi kita. Namun jawaban Yesus kepada para murid memberikan
kepastian bahwa Tuhan, Yang empunya pelayanan, melihat apa yang kita
lakukan. Dan Dia menghargai semua itu. Tentu saja kita pun harus
menyadari, hendaknya pelayanan yang kita lakukan tidak didasarkan atas
bayangan penghargaan yang akan kita terima dari Allah. Lakukanlah
pelayanan kita sebagai wujud ucapan syukur dan terima kasih kita kepada
Dia, yang telah mempercayai kita untuk melayani Dia.
DOA: Tuhan Yesus, ajarlah aku untuk mengikuti jejak-Mu
sedekat-dekatnya sehingga aku dapat melupakan diriku sendiri. Jadikanlah
hatiku seperti hati-Mu, ya Tuhan. Amin. (Lucas Margono)
0 comments:
Post a Comment